Skip to main content

Apa Itu JWT dan Apa Kelebihan serta Kekurangannya?


Halo! Kali ini, kita akan membahas tentang JWT atau JSON Web Token. Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ini, terutama jika berkecimpung di dunia pengembangan aplikasi. Yuk, kita kupas tuntas apa itu JWT, kelebihannya, dan kekurangannya dengan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami.

Apa Itu JWT?

JWT adalah singkatan dari JSON Web Token. JWT adalah standar terbuka (RFC 7519) yang digunakan untuk berbagi informasi antara dua pihak—biasanya antara server dan client. Informasi ini dikemas dalam bentuk JSON dan ditandatangani secara digital, sehingga bisa diverifikasi dan dipercaya.

Struktur dasar JWT terdiri dari tiga bagian yang dipisahkan oleh titik (.) yaitu:

  1. Header: Bagian ini berisi informasi tentang jenis token dan algoritma yang digunakan untuk tanda tangan (signature), misalnya HMAC SHA256 atau RSA.
  2. Payload: Bagian ini berisi data atau klaim yang ingin kamu sampaikan, seperti user ID, peran (role), dan informasi lainnya.
  3. Signature: Bagian ini dibuat dengan cara meng-enkripsi header dan payload menggunakan algoritma dan kunci rahasia. Signature ini berfungsi untuk memastikan bahwa token tidak diubah oleh pihak yang tidak berwenang.

JWT sering digunakan dalam proses otentikasi (authentication) dan otorisasi (authorization) di aplikasi web modern. Saat user login, server akan mengeluarkan JWT yang kemudian disimpan di client (misalnya di localStorage atau cookie). Setiap kali client membuat permintaan ke server, JWT ini akan dikirimkan sebagai bukti identitas user.

Kelebihan JWT

  1. Keamanan yang Baik: JWT ditandatangani secara digital, sehingga server dapat memverifikasi integritas dan keaslian token tanpa perlu menyimpan token di database.
  2. Stateless: JWT adalah self-contained token, artinya semua informasi yang diperlukan untuk memverifikasi identitas user ada di dalam token itu sendiri. Ini membuat JWT sangat efisien karena server tidak perlu menyimpan status sesi di server-side.
  3. Fleksibilitas: JWT dapat digunakan di berbagai skenario, tidak hanya untuk otentikasi, tetapi juga untuk berbagi informasi antara berbagai layanan microservices.
  4. Kinerja yang Tinggi: Karena JWT stateless, server tidak perlu melakukan pencarian database untuk memverifikasi token, yang berarti permintaan dapat diproses lebih cepat.

Kekurangan JWT

  1. Ukuran yang Lebih Besar: Dibandingkan dengan session ID tradisional, JWT cenderung lebih besar karena berisi semua informasi dalam format JSON dan dienkripsi. Ini bisa menjadi masalah jika token sering dikirim melalui jaringan.
  2. Tidak Bisa Dicabut Secara Individu: Jika JWT bocor, kamu tidak bisa mencabut token tersebut secara langsung. Sebaliknya, kamu harus mengubah kunci rahasia dan ini akan membuat semua token yang ada menjadi tidak valid.
  3. Keamanan yang Bergantung pada Kunci Rahasia: Keamanan JWT sangat bergantung pada seberapa baik kamu menjaga kunci rahasia. Jika kunci rahasia bocor, keamanan seluruh sistem bisa terancam.
  4. Durasi Hidup yang Terbatas: Untuk mengurangi risiko penyalahgunaan, JWT biasanya memiliki durasi hidup yang terbatas. Setelah expired, user harus login kembali untuk mendapatkan token baru.


JWT adalah alat yang sangat berguna dalam pengembangan aplikasi modern, terutama untuk otentikasi dan otorisasi. Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, kamu bisa memanfaatkannya dengan lebih bijak dan aman. Pastikan kamu selalu menjaga kunci rahasia dengan baik dan memilih durasi hidup token yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi kamu.

Semoga artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang JWT. Jika ada pertanyaan atau pengalaman yang ingin dibagikan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Terima kasih sudah membaca, dan semoga sukses dengan proyek pengembangan aplikasimu!

Comments